Jumat, 06 April 2012

O'on Atau Emang Blo'on?

oh Allah ya Rabbi


aku merasa diriku sering dibpdohin orang-orang. Dengan mudahnya mereka memanfaatkanku, memperdayaiku, bahkan mentertawakanku ketika dengan mudah mereka menyuruhku. pada saat itu terjadi diriku sering tak sadarkan diri. aku tersadar ketika semuanya berlalu. dan memikirkan "Betapa bodohnya aku".


Aku harap Allah memberiku kebaikan dibalik kebodohan dan keluguanku. aku daat dengan mudah tersugesti dan mempercayai apa yang diomongkan orang. ada orang bilang, " Wo alah, kamu jangan mudah percaya kayak gitu!". Kenapa ya aku selalu dijadikan sasaran empun mereka. aku kan juga gak mungkin hidup seperti ini selamanya. Mana ada ikhwan yang mau punya istri blo'on kayak aku.



Terkadang aku berfikir, inikah wanita sebenarnya. seperti diriku. Yang punya otak tapi tak pernah digunakan berfikir. Yang berasal dari tulang rusuk sang ikhwan. Berfikir dengan tulang rusuk. Kalau begitu, aku tak pernah berfikir. semua gerak-gerikku, tindakanku adalah gerak reflek dalam IPA. Berarti otak punyaku masih fresh n steril. Karena udah lama gak dipake, bisa saja otakku jadi barang rongsokkan. Waduh kudu segera diperbaiki ini.


Wahai sang ikhwan pemilik tulang rusukku yang sesungguhnya, bimbinglah pemilik tulang rusukku. Aku di sini terombang-ambing. Dipermainkan banyak orang. Bahkan orang tuaku sendiri mengagapku anak terlantar. Mereka memberiku sepenggal; cinta dan kasih. sedang aku adalah milikmu. Kemarilah, aku merindukanmu. Aku membutuhkan kehangatan.


sEtiap hari bahkan setiap saat aku ingin berubah. Menggunakan otakku sebagaimana mestinya. Menjalani sisa umur yang diberikan Allah dalam penantian hangatku untukmu. Sekarang aku merasa hidup sendiri. Hanya kau yang bisa menenangkanku, memberiku bimbingan yang syar'i menuju ridho Ilahi. Kau pasti juga membutuhkanku. Karena kau takkan sempurna tanpaku.


Maafkan aku jika tidka bisa memenuhi keinginanmu. Jangan kau sakiti aku. Lemah lembutlah denganku. Jika kau membenci sesuatu, salahkan aku saja. karena memang itulah yang sering dilakukan orang lain padaku. Tanpa bertanya alasannya, mereka marah2 padaku. Aku kesepian.


Meskipun tidak mudah menjalani semua ini. Aku takkan menyerah dengan omongan bual orang2. Ini adalah hidupku denganmu kelak. Aku yang menentukan masa depanku. Biarlah mereka berkata apa. Karena fikiran mereka lebih rendah dariku. Dalam diam dan tawaku, sebenarnya tangis mendalam sedang menyelimutiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar